Kamis, 30 Mei 2019

Asal Mula "Tambak Bayan" Ponorogo

Seri Babad Ponorogo. Asal Mula Nama Daerah Tambak Bayan Ponorogo.

Pada jaman Ponorogo dipimpin Adipati Suradiningrat, ada seorang Patih bernama Tambak Boyo yang berjuluk Margo Ewuh. Digelari demikian karena selalu membuat ewuh (susah), masalah serta kekacauan. 

Konon Patih Margo Ewuh dendam pada Adipati Suradiningrat karena keinginannya melamar Putri Adipati ditolak, sehingga mencari cara untuk membalas dendam.

Dendam Patih Tambak Boyo mendapat jalan ketika pangeran Haryo Mangkunegoro dari Surakarta datang ke Ponorogo untuk meninjau keadaan bersama pasukannya. 

Surat pemberitahuan kedatangan Pangeran Haryo Mangkunegoro ke Ponorogo sebenarnya dijawab dengan baik oleh Adipati Suradiningrat dengan jawaban SAMPUN SAMEKTA SEDOYO ( sudah bersiap menyambut).

Namun sayang, surat tersebut oleh Patih Margo Ewuh dirubah menjadi SAMPUN SAMEKTA ING NGAYUDHA ( Sudah siap menyambut untuk perang) 

Mendapat jawaban demikian, pangeran Haryo Mangkunegoro murka dan memberi komando menyerbu. Kuda Adipati Suradiningrat yang mendengar suara serbuan secara naluriah langsung maju menyerbu ke depan. Adipati Suradiningrat kemudian luka parah terkena tombak pasukan Mangkunegoro.

Setelah berhadapan, Pangeran Haryo Mangkunegoro bertanya kenapa suratnya dijawab dengan ajakan berperang. Oleh Adipati Suradiningrat dijawab hal tersebut bukan kehendak beliau, namun fitnah Patih Tambak Boyo.

Pangeran Mangkunegoro kemudian menyuruh pasukannya mengejar Patih Tambak Boyo, ketemu di timur Kali Sekayu dan langsung dipenggal kepalanya. 

Tempat Patih Tambak Boyo dipenggal kemudian diberi nama Tambak Bayan. Jasad Patih Tambak Boyo dikubur di tepi Kali Menggungan Kadipaten dan dilarang dibersihkan. Konon jika dibersihkan, maka malam hari terdengar jeritan jeritan menakutkan.

Sumber: Babad Ponorogo.
Kapetik saking fp. Setenpo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar