Senin, 13 Mei 2019

Ki Nantang Yudo

Makam Ki Nantang Yudo

Di tengah upacara pernikahan Putri Bupati Purwodadi yang mengundang Bupati-Bupati  di sekitarnya, terjadilah penyerangan oleh Belanda secara tiba-tiba yang mengincar para Bupati tersebut. Akhirnya para Bupati melarikan diri ke arah selatan dan ke arah timur.

Demikian juga Bupati Maospati Raden Toemenggoeng Yoedo Prawiro yang lari ke arah timur menuju Caruban.  Abdi Bupati yang bernama Wiroyudo yang mendampingi Raden Toemenggoeng Yoedo Prawiro saat menghadiri upacara pernikahan putri Bupati Purwodadi, pulang ke Maospati dengan rasa hampa karena tidak mengetahui dimana bendoronya. Ia menyampaikan peristiwa yang terjadi tersebut kepada istri Raden Toemenggoeng Yoedo Prawiro.

Ki Nantang  Yudo yakni abdi tua kinasih Bupati Maospati itu sangat marah dan merasa tersinggung oleh perilaku kompeni Belanda. Ia segera berangkat menuju pusat pertahanan Belanda yang berada di daerah Sidowayah, Ngawi. Disitulah Ki Nantang  Yudo bertempur menghancurkan pertahanan kompeni Belanda dan berhasil memperoleh kemenangan besar, selesai memporakporandakan Belanda Ki Nantang  Yudo beserta prajurit pengikutnya kembali ke Maospati.

Saat perjalanan pulang melewati kali sat sebelah timur terminal Maospati , kaki kuda yang di naikinya terantuk batu dan jatuh ke jurang bersamanya.  Ki Nantang  Yudo meninggal dunia dan jenazahnya di makamkan di Jalan Raya jurusan Madiun dan terminal Maospati ( di Lingkungan Lanud Iswahyudi ). Sampai sekarang makam ini di jaga dengan baik karena Ki Nantang Yudo di anggap sebagai Pahlawan yang berjuang melawan Belanda.

Sumber: satrioning metaram

Tidak ada komentar:

Posting Komentar