Monumen Polisi di Kandangan, Kare Madiun
Pada tanggal 01 Maret 1949 jam 08.00 wib telah
datang Pasukan Belanda di Desa Kandangan Kecamatan Kare Kabupaten Madiun.
Pasukan Belanda datang dari dua jurusan yaitu yang pertama dari arah Giringan
dengan menelusuri sungai Catur sedangkan yang ke dua dari arah jalan besar
lengkap dengan peralatan mobil lapis baja dan senjata Pansernya. Seolah – olah
Desa Kandangan Kecamatan Kare di kepung Pasukan Belanda dari segala jurusan.
Kedatangan Pasukan Belanda dari arah Giringan di ketahui oleh seorang kurir
kemudian dilaporkan kepada Bapak MAYOR WIRATO. Kemudian Bapak Mayor WIRATO
Mengomando Pasukan Mobile Brigade beserta rakyat Kandangan untuk melakukan
perlawanan dan tidak gentar menghadapi Pasukan Belanda. Dalam pertempuran
melawan Pasukan Belanda AGEN POLISI SATU SAKIP gugur tertembak di kebun kopi
Batu. Sedangkan KOMANDAN MUDA SANALI tertembak di kaki yang membuatnya tidak
bisa berjalan cepat namun oleh mbok Setro KOMANDAN MUDA SANALI di sembunyikan
dalam gulungan tikar di bawah kolong tempat tidur, namun demikian tetap di
ketahui oleh Pasukan Belanda kemudian di berondong dengan tembakan sampai
meninggal.
Kemudian Bapak URIP dan Bapak RAHMAD dari
anggota Mobile Brigade beserta
masyarakat Kempo Kandangan mengusung kedua jenazah untuk di kebumikan di tempat
ini. Pada tahun 1975 / 1976 kerangka kedua jenazah di pindahkan ke Taman Makam
Pahlawan Madiun. Kemudian untuk mengenang perjuangan Pahlawan Mobile Brigade
pada tanggal 02 Juli 1977 di tempat tersebut di bangun Monumen Perjuangan
Brimob oleh Kesatuan Polri bersama masyarakat setempat.
Sumber : File Brimob Den C Pelopor Kletak Madiun.
Napak tilas
sejarah perjuangan Bhayangkara Polri dari Sabang sampai Merauke tanggal 17 Agustus
sampai dengan 14 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar