Selasa, 23 September 2025

Menyusun Buku Antologi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI),  antologi adalah kumpulan karya tulis pilihan dari seorang atau beberapa orang pengarang. Secara lebih luas, antologi juga bisa diartikan sebagai kumpulan karya sastra (seperti puisi, cerpen, atau prosa) yang sejenis dan memiliki tema yang sama, yang kemudian dibukukan dan diterbitkan.  Namun, membuat buku  antologi yang baik bukanlah sekadar mengumpulkan tulisan lalu menerbitkannya. Tulisan perlu di kurasi, melalui proses editing, dan membuat strategi yang cermat agar antologi terasa berurutan, mengalir, dan memiliki daya Tarik tersendiri.

Antologi bukan sekadar kumpulan karya, melainkan membuat buku Antologi adalah sebuah proyek kreatif dan kolaboratif yang membutuhkan penyatuan ide di bawah satu tema besar yang sesuai dengan minat para penulisnya.

 Buku Antologi dapat berbentuk:

  • Kumpulan cerpen bertema tertentu
  • Puisi dari berbagai penulis dengan tema tertentu
  • Kumpulan Essay, artikel dengan tema tertentu
  • Surat-surat pribadi atau memori kolektif 

Menentukan Tema Antologi :

Tema adalah “urat nadi” sebuah antologi , tanpa tema yang jelas dan kuat, antologi akan terasa longgar dan tidak fokus. Tema membantu menjaga konsistensi antara satu karya dan karya lainnya. Memberikan arah bagi para kontributor dalam menulis dan Meningkatkan daya tarik pembaca, serta mempermudah untuk mempromosikannya

Tips menentukan tema:

  • Pilih tema yang cukup luas untuk memungkinkan variasi, tapi cukup spesifik untuk menjaga kesatuan.
  • Pertimbangkan segmen pembaca
  • Tujuan pembuatan buku antologi

Selanjutnya Pilih tema dan judul yang anda minati agar proses editing dan penyusunan tetap bersemangat. Pertimbangkan konteks kewilayahan, dan sosial budaya. Misalnya daerah, desa atau kelompok masyarakat, komunitas yang dekat dengan penulis maupun pembaca.

Contoh tema antologi:

  1. Jejak Perempuan dalam Sejarah”: Cerita pendek, esai, dan puisi tentang pahlawan wanita dari berbagai era.
  2.  Musim dan Rasa”: Puisi tentang pengalaman manusia dalam tiap perubahan musim.
  3. Kota Pertama”: Memoar dan cerita tentang pengalaman hidup pertama kali di kota besar.
  4. Cerita Pepunden dari Madiun” cerita-cerita rakyat dan sejarah situs budaya yang ada di madiun
  5.  Situs mistis Pasar Pundensari dan kisah-kisah lainnya” kumpulan essay tentang kearifan lokal yang ada di wilayah Madiun  

Menyusun Rencana dan Struktur Buku

1.    Perencanaan :

  1.       Jumlah kontributor: Tentukan sejak awal agar proporsi konten seimbang. Misalnya 10–20 penulis.
  2.       Panjang total buku: Ideal untuk antologi adalah sekitar 150–250 halaman.
  3.       Timeline pengerjaan: Buat jadwal ketat mulai dari open call, seleksi, editing, hingga cetak.
  4.       Format tulisan:

            - Cerpen: 1.500–3.000 kata
            - Esai: 1000–2.500 kata
            - Artikel : 1.000 – 3.000 kata
            - Puisi: bebas tapi maksimal 40 baris
            - Ukuran kertas : A4 ( lebar 21 cm Panjang 29,7 cm)
            - Spasi 2,5 cm
            - Font : Tahoma 12 atau New times roman 12
            - Tulisan disertai foto atau gambar ilustrasi


2.    
Struktur antologi:

-          Pembukaan: Kata pengantar editor atau kurator.

-          Daftar kontributor: Profil singkat setiap penulis.

-          Cover buku:

-          Harus mencerminkan tema besar.

-          Warna, ilustrasi, dan tipografi harus harmonis dan “eye-catching”.

-     Layout isi: Gunakan satu kolom untuk prosa; dua kolom kecil cocok untuk puisi. Pastikan font konsisten (misal, Tahoma 12 untuk teks isi).

-          Pertimbangkan jasa desainer grafis profesional untuk hasil maksimal.

3.    Menerbitkan Buku Antologi

Tentukan penerbitan sesuai kebutuhan dan tujuan.

1.    Self-publishing: Platform seperti Amazon KDP, Google Play Books, atau lokal seperti Penerbit Deepublish. Anda mengontrol harga, cover, dan distribusi, tapi semua biaya di tangan Anda.

2. Penerbit mayor: Biasanya lebih selektif, Prosesnya panjang tapi mendapatkan bantuan profesional dan jaringan distribusi luas.

3.    Pastikan mengurus ISBN di Perpusnas agar buku Anda resmi terdaftar.

Sumber:

https//haqipublisher.com/Panduan Lengkap Cara Menulis Buku Antologi (diakses tanggal 24 September 2025)

Kontributor : Admin W-ijen


Bagaimana Menulis essay yang menarik dan terpercaya?

Bagaimana Menulis essay yang menarik dan terpercaya? 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), esai atau essay adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Singkatnya, essay ini adalah tulisan yang isinya sebuah opini, gagasan terhadap terhadap sebuah isu, kondisi atau peristiwa. Karena essay berisi gagasan penulis, maka diperlukan fakta-fakta pendukung untuk memperkuat argumentasi dan membutuhkan penjelasan yang lebih rinci.

Agar pembaca tertarik maka dalam menulis essay sebaiknya tidak terlalu banyak meng copy paste tulisan-tulisan yang sudah ada. Jika memang mengambil tulisan dari artikel lain maka penulis diharuskan menuliskan sumber secara jelas. Tulisan tidakboleh di copy paste apa adanya, penulis harus melakukan modifikasi atau penyesuaian-penyesuain agar konteks penulisan seuai dengan gagasan dan tujuan penulisan essay.

Mari kita mencoba Menyusun essay dengan Langkah senagai berikut :

1.    Rumuskan masalah dari isu, kondisi atau peristiwa yang ada. Rumusan masalah harus berdasarkan penelitian, analisis, deskripsi, perbandingan, dan sebagainya. Penulisan essay berlandaskan sudut pandang yang luas dan secara umum bisa diterima oleh pembaca. Karena essay bukan merupakan kritik sastra yang hanya berdasarkan penilaian personal.  

2.    Memberi argumentasi, menjelaskan argumen dan memasukkan fakta pendukung, oleh karena itu penulis perlu melakukan riset dan merangkum berbagai fakta-fakta dari sumber terpercaya untuk memperkuat argumen. Penulis perlu melakukan observasi langsung, wawancara, mendokumentasi dan melakukan kajian literasi dengan mencari berbagai macam sumber yang ada. 

3.    Susunlah menjadi beberapa paragraph yang berisi :

-          Pendahuluan / orientation

-          Isi / Argumentation

-          Kesimpulan / reorientation  

Syarat Teknis penulisan :

-          Biasanya essay terdiri dari 1000 s.d. 3000 kata

-          Ukuran kertas : A4 ( lebar 21 cm Panjang 29,7 cm)

-          Spasi penulisan 2,5 cm

-          Font : Tahoma 12 atau New times roman 12

-          Tulisan disertai foto atau gambar ilustrasi

4.    Tuliskan sumber dan rujukan  untuk menghindari tindakan plagiarisme dan juga menjadi bukti bahwa sumber yang digunakan memang valid.

5.    Baca kembali essay kamu secara perlahan dan teliti untuk memastikan apakah tulisan sudah benar, mudah dipahami atau belum. Selain itu, cek Kembali tata bahasa dan kosakata yang digunakan agar essay enak dibaca dan benar dalam penulisannya. 

 

Sumber:

 https//:zenius.net/5 Cara Menulis Essay (diakses tanggal 24 September 2025)

 Kontributor : Admin W-ijen

Kamis, 18 September 2025

Koetil: Akhir Tragis Jagal Gerakan Tiga Daerah

Koetil: Akhir Tragis Jagal Gerakan Tiga Daerah



Senin, 14 Februari 2022 | 18:26 WIB

NAMA Koetil bagi masyarakat Tegal dan Brebes saat membincang kaitannya dengan Peristiwa Tiga Daerah 1945 senantiasa mengingatkan sebagai algojo yang bertanggung jawab atas kematian di wilayah Talang. Khususnya di broeg abang bendungan Ekoproyo Talang. Selebihnya, publik tidak mengetahui kiprahnya dalam dinamika revolusi 1945. Hingga namanya lebih populer ketimbang tokoh-tokoh politik lainnya seperti Widarta, K. Midjaja atau Mohammad Nuh. Ini diakui oleh Amir, seorang tokoh Gerakan Tiga Daerah melalui catatan manuskrip yang dikumpulkan dalam file arsip Anton Lucas dalam kumpulan arsip Flinders University :

Dia muncul secara mendadak sebagai tokoh penggerak massa rakjat yang menjadi sangat populer dan disegani. Karena dia selalu muncul di tengah-tengah gerakan massa, maka dia lebih dikenal rakjat daripada pemimpin Tiga Daerah yang sebenarnya sehingga Tiga Daerah dikenal sebagai Gerakan Kutil

Peristiwa Tiga Daerah akhirnya diidentikkan dengan nama Koetil. Lalu siapa sebenar Koetil, hingga akhirnya berakhir tragis diujung pelor regu tembak mati tahun 1951 setelah sebelumnya malang melintang dan dicap sebagai pesakitan politik. Tidak ada yang mengetahui bahwa saat tahanan politik Tiga Daerah dikumpulkan di penjara Wirogunan Yogyakarta bubar akibat Agresi Militer I 1947, hingga sempat melarikan diri ke Batavia dan tertangkap di sana tahun 1950. Yang belum banyak diketahui bagaimana ia tertangkap pendudukan Belanda di Batavia dan diserahkan ke pemerintahan Republik Indonesia Serikat tahun1950.

Ia lebih populer dengan sebutan Koetil. Makna ini lebih ke arah peyoratif. Dalam beberapa hal istilah “kutil”  merujuk pengertian nama bintil kecil yang memenuhi kulit. Dari tuturan Anton Lucas pada One Soul One StruggleRegion and Revolution in Indonesian (1991), Kutil memiliki bintil-bintil di mukanya, yang kemudian hilang sesudah dewasa. Makna kedua, arti kutil dimaknai sebagai tukang ngutil alias mengambil barang tanpa sepengetahuan si pemiliknya. Atau tukang copet. Namun penulis lebih berpendapat bahwa nama Kutil disematkan karena ada paraban (julukan) yang melekat secara fisik.

Lalu siapakah nama sebenarnya Kutil? Nama aslinya Sakhyani. Tetapi dalam kutipan Pengadilan Negeri Pekalongan No. 1/1950 menyebutkan nama Amat Saleh sebagai nama lain dari Kutil. Dari beberapa nama mungkin Syakhani yang banyak disebut sebagai nama asli Koetil.

AMRI Talang dan Panggung Tiga Daerah 

Koetil menjadi pencerminan mobilitas sosial saat ruang pentas Revolusi 1945 memberikan panggung bagi orang-orang biasa menjelma sebagai aktor-aktor yang diperhitungkan dengan sepak terjangnya. Ini mengingatkan film satire naskah Asrul Sani dan disutradarai MT Risjaf tentang Nagabonar dengan aktor Dedy Mizwar. Jagad Revolusi 1945 yang heroic dijungkirbalikkan pencopet Nagabonar. Tanpa terkecuali dengan Koetil yang semula tukang cukur di Kajen hingga ke Talang hingga menjadi komandan laskar Angkatan Moeda Repoeblik Indonesia (AMRI) Talang dalam bulan Oktober 1945. Posisi sebagai pimpinan badan kelaskaran serta pengaruhnya di wilayah Talang menjadikan dirinya bak raja seperti layaknya seorang Gubernur Jenderal lengkap dengan uniformnya (lihat arsip laporan Algemene Politie Semarang Hoofdcommisariat Crimenele Recherche, 8 Juli 1949).

Laporan dari Dinas Reserse Kriminal menarik soal catatan tentang Kutil yang saat peristiwa Tiga Daerah dicap sebagai algojo bersama pengawal lainnya yang bernama Moekri. Ketenaran dan kekejaman Kutil sebagai algojo dikenang dalam memori Mr. Besar Martoatmodjo saat Koetil menggerakkan massa Kabupaten Tegal menuju Tegal Kota 4 November 1945:

             “…..jam 6 sore tibalah mereka (ber) selempang Jnur kuning, seraya bersama-sama bertahlil : La illa haillillah yang tak ada putus-putusnya, sehingga menggetarkan hati sungguh-sungguh bagi setiap orang yang mendengarkan dengungan suaranya yang begitu seram. Mereka bersenjatan cocolan bambu, keris, pedang dan sebagainya. Sedang pemimpin-pemimpinnya berpakaian yang serba seram yaitu kebanyakan berpakaian serba hitam serta ikat kepala hitam dan bercelana komprang dan bersenjata pedang. Ada juga yang naik kuda”.

Korban eksekusi Koetil dan kelompoknya menimpa pada Mardjono Wakil Ketua Komite Nasional Indonesia (KNI) Tegal yang menerima penyerahan kedaulatan kekuasaan dari pemerintahan status quo. Mardjono berkeinginan menunjukkan bukti-bukti penyerahan pada kaum revolusioner di Talang dan Slawi. Bersama Wedana Adiwerna, Mohammad Ikhsan dan sopir Soemardjo menuju markas AMRI Talang. Cerita Mr. Besar menyebutkan bahwa belum sampai di Talang, tepatnya di Pagogangan, mobil (konon mobil jenis For Mercury warna kuning ini dijadikan kendaraan oleh Koetil). Mereka dihentikan oleh ratusan massa dan ketiga penumpangnya dipaksa keluar dan diikat. Massa di Pagongan merupakan kelompok yang hendak long march ke Tegal kota. Mardjono dan Ikhsan menjadi martir Tiga Daerah. 

Yang selamat dari keberingasan kelompok Koetil adalah sopir Soemardjo. Toh masih menurut penuturan Mr. Besar, walau selamat Soemardjo mengalami traumatik :

       “…..Akan tetapi terbawa oleh perasaannya yang sangat takut Ketika mendapatkan siksaan yang baru dialaminya. Maka setibanya di rumah, ia menderita sakit hamper satu bulan lamanya. Dalam mana ia masih ada di dalam sakit itu, setiap waktu bangun lalu seperti orang terkejut , kemudian berteriak-teriak minta tolong dengan gerak-gerik yang memilukan hati”.

Kuatnya basis massa Koetil di Talang menjadikan siapapun yang hendak menuju Slawi atau selatan saat melewati Talang, maka sama halnya dengan meregang nyawa. Pilihan antara hidup dan mati. Sebelum long march ke Tegal serangkaian vergadering (rapat-rapat terbuka) antara lain di Oedjoengroesi dan Doekoehwringin.

Long march yang digerakkan kelompok Koetil mencetuskan aksi dombreng. Korbannya yang salah sasaran menimpa R.A Kardinah (saudara R.A Kartini dan R.A Roekmini). Kardinah merupakan isteri dari Bupati Tegal Reksonegoro X. Yang menjadi sasaran adalah putranya yang yaitu Bupati Sunarjo Reksonegoro. Rumah Pungkuran (sekarang menjadi swalayan di kota Tegal) menjadi sasaran massa. Kardinah bersama cucu perempuan dan pembantu dipaksa mengenakan pakaian karung goni dan dipermalukan serta diarak keliling kota hingga berhenti di Kejambon (di depan rumah sakit yang sekarang bernama RSUD Kardinah). Konon sebgaimana diceritakan Kembali oleh Yono Daryono dalam tulisan tentang Kardinah (2018) aksi dombreng Kardinah mengakibatkan trauma baginya, bahkan mendengar nama Tegal. Hingga ia dibujuk untuk kembali ke Tegal tahun 1977 dari Salatiga, tempat terakhir beliau bermukim.

Sirkulasi kekerasan menjadi bagian dari meletusnya revolusi sosial Koetil nyaris seperti tokoh Robbespierr-nya Revolusi Perancis dengan “Pemerintahan terornya. Hukuman mati yang dijatuhkan oleh Pengadilan Negeri Pekalongan 21 Oktober 1946 tak bisa dilaksanakan karena pada 21 Juli1947 meletus Agresi Militer I Belanda yang berdampak bagi diungsikan tahanan politik Tiga Daerah dari Wirogunan Yogyakarta ke wilayah selatan Pekalongan. Namun Koetil berhasil melarikan diri ke Batavia, hingga ia dikenali kembali oleh warga Slawi bernama Kasbi alias Samsuri. Ia tertangkap di desa Kebon Kacang gang II onderdistrik Tanah Abang.

Saat ditangkap ia masih menjalani profesi sebagai tukang cukur. Koetil menjadi pertukaran tahanan politik saat penyerahan kedaulatan tahun 1950 dan dikirim ke Pemerintah RIS dititipkan Semarang. Koetil kembali mendiami “hotel prodeo” Pekalongan 13 Februari 1950. Koetil sempat mengajukan grasi kepada Presiden Soekarno melalui surat tertanggal 1 Agustus 1950. Namun grasi tersebut ditolak melalui keputusan Presiden Nomor 336/G Tahun 1951 tertanggal 24 April 1951, yang isinya menguatkan keputusan Jaksa Soeprapto di tahun 1946 yang dikuatkan oleh keputusan Hakim Pengadilan Negeri Pekalongan tanggal 8 April 1950 Mas Mardiman Tjokrodiredjo.

Menurut Anton Lucas (1991: 310) ia dieksekusi pada 5 Mei 1951, di pantai dekat Pekalongan. Ia memilih dieksekusi sembari berjongkok dan menolak ditutup matanya oleh regu tembak Komando Militer Kota dengan pimpinan regu tembak Soedharmo yang pernah menjadi komandan TKR Resimen XVII Pekalongan saat Peristiwa Tiga Daerah. 

Koetil menghadapi desingan pelor, bersamaan kabut misteri dimana makamnya. Dan Koetil menjadi warga Indonesia yang dihukum mati pertama oleh Pemerintah RI. (*)

WijanartoSejarawan

Senin, 15 September 2025

Basa Jawa yang dipengaruhi Basa Belanda

No

Jawa/Indonesia

Belanda

Artinya

1

Dermolen

Draaimolen

Bianglala

2

Sekak

Schaak

Catur

3

Sumer

Zomer

Panas

4

Katuken

Koud te

Kedinginan

5

Sempak

Zwempak

CD

6

Beha

Bustehouder

BH

7

Banyu Ledeng

Leidingwater

Air PAM

8

Wayer

Waaier

Kipas Angin

9

Kakus

Kakhuis

WC

10

Drei

Schroeven draaier

Obeng

11

Royal

Royaal

Dermawan

12

Telat

Te laat

Terlambat

13

Pit

Fiets

Sepeda

14

Duit

Duiten

Uang

15

Teken

Teken

Tanda Tangan

16

Reyen

Rijden

Pakai barang baru pertama kali

17

Rendeng

Regen

Musim hujan

18

Hop

Hou op

Berhenti

19

Bludrek

Bloeddruk

Darah tinggi

20

Keker

Verrekijer

Teropong

21

Dak

Dak

Atap

22

Dadah

Daag

Selamat tinggal

23

Stanplat

Standplaats

Terminal Bus

24

Sepur

Spoor

Kereta Api

25

Potlot

Potlood

Pensil

26

Setip

Stuf

Penghapus

27

Serbet

Zerbet

Kain lap

28

beselit

besluit

surat keputusan

29

buncis

boontjes

buncis

30

duit

duiten

uang

31

potlot

potlood

pensil

32

jerigen

jerrycan

jerigen

33

setip

stuf

penghapus

34

Absensi

Absentie

Ketidakhadiran

35

Angker

Anker

Jangkar

36

Bangkrut

Bangkroet

Jatuh miskin

37

Bioskop

Bioscoop

Gedung pertunjukkan film

38

Dosen

Docent

Pengajar pada perguruan tinggi

39

Delman

Delman

Sejenis kereta

40

Dongkrak

Dommekracht

Alat pengungkit

41

Emosi

Emotie

Luapan perasaan

42

Ember

Emmer

Tempat air berbentuk silinder

43

Engsel

Hengsel

sendi penghubung daun pintu

44

Fakultas

Faculteit

Bagian perguruan tinggi

45

Formasi

Formatie

Susunan

46

Gaji

Gage

Upah tetap

47

Gang

Gang

Lorong kecil

48

Gerilya

Guerilla

Perang secara kecil-kecilan

49

Handuk

Handoek

Kain penyeka badan

50

Hem

Hemd

Kemeja

51

Hak

Hak

Telapak sepatu pada bagian tumit

52

Ide

Ide

Rancangan

53

Identik

Identiek

Sama benar

54

Individu

Individu

Orang seorang

55

Jas

Jas

Sejenis baju resmi

56

Jurnal

Journaal

Catatan

57

Selai

Gelei

Bubur kental dari buah-buahan

58

Kulkas

Koelkast

Lemari es

59

Kardus

Kardoes

Kertas tebal

60

Kroket

Kroket

Penganan  kentang berisi daging

61

Legendaris

Legendarisch

Yang menjadi legenda

62

Lotre

Loterij

Undian

63

Loyal

Loyaal

Setia

64

Masinis

Machinist

Juru mesin

65

Medali

Medaille

Tanda jasa

66

Mobil

Mobiel

Mudah bergerak

67

Nama

Naam

Sebutan

68

Nihil

Nihil

Kosong

69

Nomor

Nummer

Angka

70

Odol

Odol

Pasta gigi

71

Omzet

Omzet

Jumlah hasil penjualan

72

Oranye

Oranje

Jingga

73

Pak

Pak

Bungkus

74

Permisi

Permissie

Izin

75

Prestasi

Prestasie

Bakat

76

Rak

Rak

Tempat buku, sepatu

77

Ransel

Ransel

Tas besar dari kain terpal

78

Razia

Razzia

Penggerebekan/Pemeriksaan 

79

Sablon

Sjabloon

Alat cetak huruf atau gambar

80

Sakelar

Schakelaar

penghubung pemutus arus listrik

81

Semur

Smoren

Masakan daging kecap

82

Taplak

Tafellaken

Kain penutup meja

83

Tomat

Tomaat

Buah tomat

84

Tropis

Tropisch

Daerah sekitar khatulistiwa

85

Ultimatum

Ultimatum

Peringatan akhir

86

Vandel

Vande

Semacam bendera sebagai tanda kenangan

87

Variasi

Variatie

Bentuk lain

88

Ventilasi

Ventilatie

Pertukaran udara dalam ruangan

89

Waskom

Waskom

Baskom

90

Waterpruf

Waterproef

Tahan air

91

Wol

Wol

Bahan pakaian dari bulu binatang

92

Yahud

Ja goed

luar biasa

93

Zig zak

Zig zag

Berliku-liku

94

Saklek

Zakelijik

Lugas