Sabtu, 22 Maret 2025
Pecel Madiun dan Sejarahnya
Selasa, 18 Maret 2025
Kabupaten Caruban
Caruban adalah salah satu kota tua yang ada di wilayah Madiun. Dulunya, Caruban ini adalah sebuah kabupaten tersendiri yang sudah muncul sejak periode Kerajaan Mataram. Eksistensi kabupaten ini juga dibilang cukup lama, bahkan sampai menjelang pertengahan abad ke 19. Kabupaten Caruban sendiri memiliki batas-batas sekitarnya, yakni sisi utara dengan Padangan/Rajegwesi, sisi timur dengan Nganjuk/Berbek, sisi selatan dengan Banget, dan sisi barat dengan Muneng/Madiun. Sesuai dengan hasil Perjanjian Giyanti, wilayah Caruban saat itu diberikan kepada otoritas keraton Kasunanan Surakarta.
Beberapa tokoh bupati yang sempat memerintah di wilayah Caruban diantaranya adalah Raden Sumadirja, Pangeran Mangkudipura I, Raden Tumenggung Wignja Subrata, dan tokoh bupati yang terakhir yakni Raden Tumenggung Martanegara.
Pada tahun 1830 selepas akhir peristiwa Perang Jawa wilayah Kabupaten Caruban tampaknya masih dipertahankan sebagai sebuah kabupaten. Hal ini setidaknya berlangsung sampai dengan tahun 1838. Kemudian sejak tahun itu pula status Caruban mulai dihapus secara permanen sebagai daerah kabupaten dan mulai ditetapkan hanya sebagai sebatas kawedanan/distrik yang dipimpin seorang wedono saja. Wilayah bekas kabupaten Caruban digabungkan dengan Kabupaten Madiun yang ada di sebelah baratnya.
Berbagai jejak sejarah Caruban sebagai wilayah kabupaten lama dapat diketahui dari keberadaan makam-makam para tokoh bupati Caruban, penamaan toponimi wilayah, keberadaan struktur tata kota lama, serta dokumentasi peta lama dan arsip.
Melihat posisi Caruban yang strategis sekian lama ini dan juga penuh kesejarahan, maka akhirnya Pemerintah Kabupaten Madiun yang sebelumnya memiliki pusat ibukotanya ada di Madiun (kota Madiun) dipindahkan ke kota Caruban. Peresmian nama Caruban sebagai ibukota Kabupaten Madiun ditetapkan sejak tahun 2019 oleh Presiden Joko Widodo.
Sumber : FB Eko Jarwanto
Pemberontakan Jayakatwang
Adanya pemberontakan yang dilakukan oleh Jayakatwang merupakan penyebab runtuhnya Kerajaan Singasari. Pemberontakan itu terjadi pada 1292, ketika masa pemerintahan Kertanegara, raja Kerajaan Singasari yang terakhir. Jayakatwang adalah keturunan Raja Kertajaya, penguasa terakhir Kerajaan Kediri yang dikalahkan oleh Ken Arok, pendiri Kerajaan Singasari. Lantas, apa sebab Jayakatwang ingin sekali menghancurkan Kerajaan Singasari dan bagaimana kronologinya?
Latar belakang Pemberontakan Jayakatwang
Pada 1222, Raja Kertajaya dari Kediri dapat dikalahkan oleh Ken Arok, penguasa Tumapel, dalam Perang Ganter. Setelah itu, Ken Arok mendirikan Kerajaan Tumapel, yang pada akhirnya dikenal sebagai Kerajaan Singasari. Sedangkan Kediri tidak dihancurkan dan diperintah oleh keturunan Raja Kertajaya yang mengakui kepemimpinan Singasari. Sejak 1271, salah seorang keturunan Raja Kertajaya yang bernama Jayakatwang, memerintah sebagai adipati di Gelang-Gelang (sekitar Madiun sekarang). Raja Kertanegara, yang berkuasa di Kerajaan Singasari antara 1272-1292, telah mengambil beberapa langkah untuk menjaga hubungan baik dengan Jayakatwang. Salah satunya adalah dengan menikahkan Jayakatwang dengan adiknya, Turukbali. Disebutkan pula dalam Prasasti Kudadu dan Prasati Mula-Malurung bahwa Raja Kertanegara menjadikan anak Jayakatwang yang bernama Arddharaja sebagai menantunya. Dengan begitu, Raja Kertanegara dan Jayakatwang sebenarnya memiliki hubungan kekerabatan, yakni sebagai ipar sekaligus besan. Akan tetapi, atas hasutan patihnya, Jayakatwang bertekad akan membalas dendam kematian leluhurnya. Oleh sang patih, ditunjukkan dharma seorang ksatria yang harus menghapus aib leluhurnya. Itulah yang menjadi penyebab Jayakatwang akhirnya memberontak untuk menyerang dan membunuh Kertanegara.
Raja Kertanegara terbunuh dalam serangan dan Jayakatwang berhasil menguasai seluruh istana. Gugurnya Raja Kertanegara pada 1292 menandai runtuhnya Kerajaan Singasari dan Jayakatwang kemudian berusaha membangkitkan Kerajaan Kediri. Akan tetapi, sebelum impian tersebut tercapai, Raden Wijaya melancarkan serangan balas dendam pada 1293 dan membunuh Jayakatwang. Setelah itu, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit yang terletak di Mojokerto, Jawa Timur.
Referensi:
Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Kuno. Jakarta: Balai Pustaka.
Sumber: kompas . com, Fb : Prapanca’s
Senin, 17 Maret 2025
Kabupaten Berbek
Berbek saat ini hanyalah sebuah kecamatan di wilayah Nganjuk, namun demikian dahulu kala wilayah ini ternyata pernah menjadi salah satu kabupaten penuh sejak abad 18-19. Berbek sendiri secara geografis berbatasan dengan Madiun di sisi barat, Bojonegoro di sisi utara, Pace/Kediri di sisi timur, dan Gunung Wilis di sisi selatannya.