Sabtu, 19 April 2025

Sunario Sastrowardoyo

Soenario adalah salah satu tokoh yang berperan aktif dalam dua peristiwa yang menjadi tonggak sejarah nasional manifesto 1925 dan Kongres Pemuda II. Soenario lahir di Madiun pada tanggal 28 Agustus 1902. Sejak kecil Soenario sudah bersekolah di sekolah Belanda, karena ia adalah anak dari pasangan Sutejo Sastrowardoyo yang merupakan mantan wedana di Uteran dan Suyati Kartokusumo.

Beliau sejak kecil tinggal di Madiun, beliau masuk Sekolah Taman Kanak-Kanak atau Frobelschool pada Tahun 1908. Kemudian masuk Europeesche Lagere School (ELS) setingkat seperti SD namun harus ditempuh selama 7 tahun pada Tahun 1909. Kemudian 

melanjutkan di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) dan hanya 1 tahun disana. Kemudian beliau pindah ke Jakarta dan melanjutkan sekolahnya di Rechtschool, selain belajar disana ia juga memahirkan bahasa Prancis. Setelah beliau lulus pada 1923, beliau melanjutkan sekolahnya di negeri Belanda atas biayanya sendiri. Beliau di terima di Universitas Leiden yang merupakan perguruan tertinggi tertua di Belanda. Pada Tahun 1925 beliau mendapat gelar Mr. atau Meester in 

de Rechten yang berarti ahli dalam ilmu hukum (Fitri, Melinea, & Zuhri, 2021)

Sumber: Yusuf Perdana dan Rinaldo Adi Pratama, SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL

INDONESIA Penerbit Lakeisha 2022


Pendopo  eks Kawedanan Uteran, Madiun

Laporan Belanda tahun 1905 meminformasikan bahwa  rumah wedono Uteran juga dipakai sebagai tempat penyelamatan benda-benda purbakala. Sementara menurut laporan tahun 1935, rumah wedono Uteran juga
dimanfaatkan sebagai tempat rapat bagi perkumpulan para tenaga kesehatan yang sedang menghadapi wabah Tuberculose.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar