Candi Banjarsari Nganjuk |
Berita tentang penemuan candi di wilayah Nganjuk, membuat
rasa penasaran teman-teman komunitas sejarah di wilayah Jawa timur untuk segera melihat langsung. Seperti halnya yang lain teman HvM segera bergabung dengan komunitas lainnya yang tentunya sambil belajar dan member dukungan terhadap penemuan
tersebut untuk segera ditindak lanjuti oleh pihak pemerintah dalam upaya
pelestarian cagar budaya di wilayah Jatim. Karena dengan penemuan tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesadaran semua elemen masyarakat tentang pentingnya pelestarian cagar budaya peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia yang sangat membanggakan.
Mengingat beberapa temuan candi dan benda purbakala lainnya terbengkalai karena kurang mendapat perhatian dari masyarakat dan pihak terkait seperti penemuan fragmen candi di dsn. Dukuh Ds. Sudimoroharjo Kec. Wilangan tahun 2013. Selain itu pelestarian candi yang baru ditemukan akan dapat menambah khasanah sejarah dan budaya Nganjuk yang sementara ini sudah memiliki potensi wisata sejarah yang cukup dikenal yaitu, Museum Anjuk Ladang, Candi lor, Candi Ngetos, Situs Masjid Al Mubarok Brebek, situs Condrogeni, situs Ngliman dan masih banyak lagi situs sejarah yang belum di kenal lainnya.
Berawal dari undangan Blusukan dari teman-teman Komunitas
Pelestari Sejarah Kediri (Pasak) di grup Facebook ke situs candi temuan di
Nganjuk. Minggu, 30 Januari 2016 Teman-teman Historia van Madiun berangkat dan
bergabung dengan teman-team pelestari Sejarah dari berbagai kota di Jatim. Penemuan berada di Desa Banjarsari, Kecamatan Ngronggot,
Kabupaten Nganjuk berawal dari warga yang melakukan penggalian tanah
menemukan situs bangunan candi di
lahan milik Nurul Wakhid (50) Bangunan yang ditemukan berukuran panjang 270 cm, lebar 210
cm dan tinggi 170 cm. Situs ini pertama kali ditemukan M Affandi (35) penyewa
tanah milik Nurul Wakhid.
Informasi yang dihimpun Surya, Affandi sejak dua pekan lalu
menyewa tanah milik Nurul Wakhid untuk diambil tanahnya. Lahan tegalan ini
telah digali sedalam 2,5 meter.
Lokasi tanah galian ini sebenarnya telah diperingatkan oleh
aparat karena tidak berizin. Hanya saja Affandi seolah tidak menghiraukan
himbauan aparat gabungan.
Sehingga Afandi tetap melakukan penggalian tanah.
Selanjutnya saat Afandi menggali tanah di sebelah barat dekat dengan tangkis
sungai, tidak sengaja menemukan bangunan yang diduga situs cadar budaya.
Penemuan struktur bangunan candi itu
terkubur sekitar satu meter dari permukaan tanah. Temuan ini kemudian
dilaporkan kepada perangkat Desa Banjarsari. Selanjutnya Kabid Kebudayaan Disbudparda Kabupaten Nganjuk
Drs Fatimah bersama Muspika Kecamatan Ngronggot dan Perangkat Desa Banjarsari
melihat ke lokasi penemuan candi.
Afandi dan dua pekerja penggali tanah kemudian dimintai keterangan ke Mapolsek
Ngronggot. Apalagi ada 3 arca yang sebelumnya berada di lokasi situs juga telah
hilang.
Dari hasil penelitian, diduga lokasi situs candi merupakan
tempat pemujaan. Sedangkan temuan tiga arca yang sebelumnya ada di lokasi situs
masih dilakukan pemeriksaan terhadap Affandi di Mapolsek Ngronggot.
Historia Van Madioen |
Pengunjung Candi Banjarsari |
Motif Bunga di Candi Banjarsari |
Lingga Yoni utuh di wilayah sekitar candi Banjarsari |
3 Arca di relung candi Banjarsari |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar