Kamis, 01 Juli 2010

Tanah Perdikan Kuncen,Wonorejo,Wonosari dan Kranggan Madiun


 Perdikan Kuncen,Wonorejo,Wonosari dan Kranggan Madiun

Kuncen merupakan kelurahan terkecil di Kota Madiun sekarang, Pada masa kesultanan Pajang, desa ini masih berupa hutan lebat, tahun 1575 pusat pemerintahan Kabupaten Purabaya di Sogaten makin kurang baik di pertahankan karena semakin dangkalnya sungai madiun, maka Pangeran Timur memindahkan Kotapraja ke Hutan Wonorejo (Kuncen sekarang).

Setelah usai perang Mataram dengan Kabupaten Wonorejo (Madiun) pada tahun 1590. Daerah Kuncen sekarang dijadikan sebagai makam para prajurit Mataram dan para bangsawan Wonorejo yang gugur dalam peperangan tersebut, maka dusun ini diberi otonomi luas dan dibebaskan dari pajak oleh Panembahan Senopati, dan ditunjuk seorang juru kunci yang tugasnya merawat makam, maka daerah makam dan sekitarnya disebut KUNCEN sampai sekarang.

Setelah Kotapraja Wonorejo hancur oleh Prajurit Mataram, pusat pemerintahan digeser ke timur yakni di KUTHO MIRING (Demangan sekarang) sebagai kutapraja Kabupaten Wonosari (Madiun).

Para Bangsawan yang dimakamkan di Kuncen semua memakai gelar Mangkunegoro yaitu Mangkunegoro I – IV. Sesuai silsilah bupati Madiun, diduga semua bangsawan yang dimakamkan di Kuncen adalah keturunan dari Bupati Madiun yang pertama yaitu Pangeran Timur. Mereka adalah Raden Mas Bagus Petak (Mangkunegoro I); Pangeran Adipati Mertoloyo (Mangkunegoro II); Pangeran Tumenggung Balitar Tumapel yang melawan kompeni (Mangkunegoro IV) , selain para bangsawan tersebut, terdapat pula makam seorang kyai yang bernama Kyai Grubug, beliau berasal dari Banten yang merupakan pengasuh keluarga Bupati Mangkunegoro I.

Pemimpin perdikan Kuncen adalah seorang kyai yang bertugas merawat makam dan sekaligus kepala Perdikan. Hingga kini ada 14 orang kyai yang pernah berkuasa di Perdikan Kuncen, yaitu : Kyai Grubug, Kyai Semin I, Kyai Semin II, Kyai Semin III, Kyai Semin IV, Kyai Djodo, Kyai Mat Ngarif, Kyai Kasan Besari, Kyai Mohamad Mardo, Kyai Mohamad Mardi, Kyai Darsono, Kyai Sutopo, Kyai Karsono dan Kyai Kentjono.
Masjid Nur Hidayatullah / kuno, Kuncen

Peninggalan Perdikan Kuncen adalah Masjid Tertua di Madiun masih kokoh menjadi saksi, yaitu Masjid Nur Hidayatullah, artefak-artefak disekeliling masjid, serta sendang (tempat pemandian) keramat.

Sejak tahun 2006 dilaksanakan kembali tradisi mataraman, yaitu grebeg maulud Nabi Muhamad, SAW dengan acara kirab gunungan jaler dan gunungan estri dengan dinaikan ke kereta kuda dari Masjid Kuncen menuju ke Masjid Donopuro Taman, atau dari Alun-alun Madiun menuju ke Masjid Taman.

Bekas-bekas Istana Kadipaten Wonorejo dan Wonosari sekarang sudah sulit ditemukan,akibat dari padatnya pemukiman di bekas wilayah ini, juga akibat pengurukan tepian kali Catur dan bengawan Madiun. namun usaha teman-teman Kompas Madya, dapat menjadikan titik terang, dengan ditemukannya sebuah pathok batu makam Patih Gringsing di Gg. Ndoro Patih, Jl. Sitinggil Demangan Madiun, berdasar laporan warga bahwa disitu sebelum terkena proyek urugan kali catur, dulu sering ditemukan peralatan rumah tangga yang terbuat dari emas. dimungkinkan disini dulu merupakan bekas kedaton kadipaten Wonosari. sedangkan kedaton Wonorejo kemungkinan terletak di sekitar makam Jl. Sitinggil, Kuncen Madiun, juga ditemukan potongan-potongan batu bata kuno.

Kedaton Kranggan, atau Istana Adipati Ronggo, berada di selatan kali catur, tepatnya di wilayah  Ds. Kranggan, Dusun Pulo. disitu terdapat Puntuk Ndalem (banyak potongan batu bata kuno), sawah pager mbiting (terdapat bekas tembok benteng yg sekarang tinggal potongan bata-bata kecil ) dan Bumi persawahan alun-alun (sawah alun-alun), berdasar toponim tersebut besar kemungkinan, dimulai pada saat Bupati/Adipati Pangeran Mangkudipuro berkedudukan di Kranggan ini sampai dengan Bupati Ronggo Prawirodirdjo III. Di Kranggan ini juga terdapat makam keramat Kepatihan, juga makam Onggodipuro seorang tokoh pejuang yang terbunuh oleh prajurit Belanda.


Blusukan Kutho Miring Kadipaten Wonorejo 

Watu gilang
Watu lumpang
Watu lesung
yoni lesung
watu pathok
yoni
tumpukan bata kuno
watu lesung
watu candi
watu lumpang
makam siti hinggil Binaturoto
watu candi
watu bak
watu gentong
makam Bupati Rangga Jumena
gerbang masjid kuncen
Masjid Kuncen
Makam Ndorodrian

Patih Gringsing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar