Kamis, 15 Juni 2017

Daftar Wisata Religi dan Ziarah di Magetan

Makam Kyai Abdurrahman dan Masjid Kuno Tegalrejo Magetan

Ki Ageng Mageti
dan  Nyai Mageti,1650 babat desa Gandong Kidul (sekitar alun-alun) menjadi cikal bakal Magetan

Petilasan/ makam Empu Supo (Dsn. Mandang Desa Plumpung Kecamatan Plaosan)

Patih Nrang Kusumo dan Patih Ngariboyo II (Dukuh Njelok Desa Bulukerto Kota Magetan)

Bupati Raden Tumenggung Yosonegoro 1675 – 1703) diwisuda 12 Oktober 1675 dan wafat th 1703 sumare di Makam Astana Gedhong di Kelurahan Tambran Kecamatan Kota Magetan

Makam Sasonomulyo Dukuh Sawahan Desa Kapolorejo Kota Magetan terdapat makam-makam bupati Magetan 

RMT. Ario Suryo (Pahlawan Nasional, Bupati Magetan 1938-1943,1945-1948 Gub. Jatim pertama)  di makamkan Jl Salak, Sawahan kota Magetan.

Kyai Naladipa (Kyai Ageng Kembang Sore) kyai Desa perdikan Pacalan

Kanjeng Adipati Purwodiningrat, mantan Bupati Kertasana Berguru pada Kyai Naladipa,   sedo 1806, mertua Hamengku Buwono II , beliau di makamkan  bukit Pacalan, Desa Pacalan, Plaosan

Kyai Haji Abdurrahman mendirikan masjid Tegalrejo 1835 M,  saat muda bernama Bagus Bantjalana Putra Kyai Achmadiya keponakan Bupati Pacitan Kanjeng Jimat, pengikut Pangeran Diponegoro, pernah menjadi narapraja di Kasunanan Surakarta.  Makam di Dsn. Tegalrejo, Ds. Semen  Kec. Nguntoronadi

Kyai H. Imam Nawawi dan Kyai Mustarim  pendiri Masjid Kuno Taman Arum kira-kira th 1860 M, di Dusun Godhegan, Desa Taman Arum, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan

Raden Ronggo Galih Tirtokusumo (1703 – 1709)  Bupati ke 2 Magetan Desa Durenan, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan.

Demang Sagopa, Desa Widorokandang, Panekan
Makam Adipati terung, Terung Panekan.

Bupati Ronggo Prawirodirjo III, GKR. Maduretno, Makam Kyai / mbah Kaliyah  Ds. Giripurno Puncak Gunung Bancak Magetan

Mbah Sundhul, prajurit yg punya kesaktian pinunjul, Punden Barat Pasar kebondalem/pasar baru, Kebonagung.

KH Shidiq,1939 mendirikan Ponpes Al Fattah Temboro, th 1956 Kyai Shidiq Wafat dalam usia kurang lebih 62 Th.
KH. Mahmud mursyid Tariqat Naqsabandiyah Al Mujaddadiyah Al Khalidiyah di Indonesia
KH. Uzairon Thoifur Abdillah bin KH. Mahmud th 2014 wafat

Ki Nantang  Yudo abdi kinasih Bupati Maospati Tumenggung Yudo Prawiro menyerang pertahanan Belanda yang berada di daerah Sidowayah, Ngawi. berhasil memperoleh kemenangan besar, selesai memporakporandakan Belanda Ki Nantang  Yudo beserta prajurit pengikutnya kembali ke Maospati. Saat perjalanan pulang melewati kali sat sebelah timur terminal Maospati , kaki kuda yang di naikinya terantuk batu dan jatuh ke jurang bersamanya.  Ki Nantang  Yudo meninggal dunia dan jenazahnya di makamkan di Jalan Raya jurusan Madiun dan terminal Maospati ( di Lingkungan Lanud Iswahyudi ).

Kyai Hasan Ulama (Takeran Magetan)  wafat pada tahun 1914 M / 1337 H, pendiri Pesantren Sabilil Muttaqien (PSM) pada mulanya bernama “Pesantren Takeran“ , KH. Imam Muttaqien putra sulung Kyai Hasan Ulama’. Pada masa kepemimpinan KH. Imam Muttaqien masih meneruskan pengajaran yang sama seperti KH. Hasan Ulama’. Setelah KH. Imam Muttaqien wafat pada tahun 1936 M.

Kyai Imam Mursyid Muttaqien mengembangkan organisasi yang diberi nama “Pesantren Sabilil Muttaqien” dan dikukuhkan dalam rapat besar Pesantren di Masjid Jami’ Pesantren Takeran, tepatnya pada tanggal 16 September 1943 M/9 Syawal 1362 H. Pemberontakan PKI (Madiun Affair tahun 1948) yang mengakibatkan sebanyak 14 orang tokoh PSM termasuk Kyai Imam Mursyid Muttaqien diculik dan dibunuh secara kejam dan biadab. Agresi Militer II  “Clash” tahun 1949. Dalam perang tersebut 4 putra terbaik/murid PSM banyak yang gugur menjadi pahlawan bangsa. Di samping itu gedung madrasah pusat yang baru dibangun sebanyak 6 lokal terpaksa dibumi hanguskan oleh pasukan kita sendiri supaya tidak ditempati oleh Belanda.

Mbah Ronggo / Pangeran Kosim, ds.Keringan.  seorang Pangeran Mataram era Sultan Agung yg berada di Takeran karena di praja Mataram ada konflik maka  memilih untuk mandita syiar Islam.

Syeh Abdurahman eyang Blambangan, Ds. Randugede Kec. Plaosan Magetan.


Makam Modjo Sentono atau mbah Santri, Teguhan Sidokerto Sidorejo Magetan

Sumber : 
Disarikan dari beberapa sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar