Kamis, 19 September 2013

Monumen Polisi Kandangan, Kare Madiun

Monumen Polisi  di Kandangan, Kare Madiun



Pada tanggal 01 Maret 1949 jam 08.00 wib telah datang Pasukan Belanda di Desa Kandangan Kecamatan Kare Kabupaten Madiun. Pasukan Belanda datang dari dua jurusan yaitu yang pertama dari arah Giringan dengan menelusuri sungai Catur sedangkan yang ke dua dari arah jalan besar lengkap dengan peralatan mobil lapis baja dan senjata Pansernya. Seolah – olah Desa Kandangan Kecamatan Kare di kepung Pasukan Belanda dari segala jurusan. Kedatangan Pasukan Belanda dari arah Giringan di ketahui oleh seorang kurir kemudian dilaporkan kepada Bapak MAYOR WIRATO. Kemudian Bapak Mayor WIRATO Mengomando Pasukan Mobile Brigade beserta rakyat Kandangan untuk melakukan perlawanan dan tidak gentar menghadapi Pasukan Belanda. Dalam pertempuran melawan Pasukan Belanda AGEN POLISI SATU SAKIP gugur tertembak di kebun kopi Batu. Sedangkan KOMANDAN MUDA SANALI tertembak di kaki yang membuatnya tidak bisa berjalan cepat namun oleh mbok Setro KOMANDAN MUDA SANALI di sembunyikan dalam gulungan tikar di bawah kolong tempat tidur, namun demikian tetap di ketahui oleh Pasukan Belanda kemudian di berondong dengan tembakan sampai meninggal.
Kemudian Bapak URIP dan Bapak RAHMAD dari anggota Mobile Brigade  beserta masyarakat Kempo Kandangan mengusung kedua jenazah untuk di kebumikan di tempat ini. Pada tahun 1975 / 1976 kerangka kedua jenazah di pindahkan ke Taman Makam Pahlawan Madiun. Kemudian untuk mengenang perjuangan Pahlawan Mobile Brigade pada tanggal 02 Juli 1977 di tempat tersebut di bangun Monumen Perjuangan Brimob oleh Kesatuan Polri bersama masyarakat setempat.

Sumber : File Brimob Den C Pelopor Kletak Madiun.  
Napak tilas sejarah perjuangan Bhayangkara Polri dari Sabang sampai Merauke tanggal 17 Agustus sampai dengan 14 November 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar