Rabu, 26 Juni 2013

Prasasti Sendang Kamal

Prasasti Sendang Kamal

Prasasti Sendang Kamal

Prasasti Sendang Kamal

Prasasti Sendang Kamal

Prasasti Sendang Kamal

pintu gerbang petirtan ( bekas petirtan kraton ?)
Dam aliran Sendang Prasasti sendang kamal
bangunan pemandian kuno tampak eksotis

arsitektur gaya belanda (dibangun belanda 1921)


Prasasti Sendang Kamal, menurut informasi sendang kamal adalah petirtan atau sendang keraton Kadipaten Maospati, posisi kedatonnya berada di belakang kantor kecamatan Maospati sekarang ( sudah tidak terlihat bekasnya dan menjadi perumahan padat, tinggal ada sumur tua,konon sumur ini tembus sampai ke pemandian sendang kamal).

Pada tahun 1830. saat itu Magetan dibagi menjadi 7 kadipaten, salah satunya maospati. adipatinya adalah R.T. Yudaprawiro. tahun 1880 kadipaten maospati dihapuskan dan bergabung kembali dengan magetan. baca: Magetan di pecah menjadi 7 kadipaten kecil oleh belanda th.1930

Jadi Maospati pernah beberapakali menjadi pusat pemerintahan kerajaan. bahkan banyak pendapat bahwa Prabu Dharmawangsa Teguh , dari wangsa Isyana Medang beristana di wilayah ini, terbukti dengan banyaknya prasasti yang dikeluarkan oleh kerajaan Medang di wilayah Maospati. baca: Kerajaan Medang Kahuripan di wilayah Madiun

Prasasti Sendang Kamal

Nama Lain: Prasasti Kawambang Kulwan

Lokasi: Dukuh Sumber/ Kraton Timur, Kelurahan Kraton, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan

Keadaan Umum:
Prasasti Sendang Kamal terdiri atas 4 buah prasasti. Dua buah prasasti masih dapat di baca pada baris-baris awal, sedangkan dua lainnya telah aus. Sebuah prasasti tersimpan di Museum Nasional dengan nomor D.37, dikenal dengan Prasasti Kawambang Kulwan. Tiga prasasti lainnya terletak di selatan sendang (sumber air) di Dusun Sendang Kamal.

Huruf yang dipahatkan pada Prasasti Kawambang Kulwan terdapat di seluruh sisi dengan huruf dan bahasa Jawa kuna dan pada bagian bawah dihiasi dengan pahatan hiasan bunga padma. Prasasti ini telah dibaca oleh J.L.A. Brandes walaupun hanya 12 baris bagian awal pada sisi depan.

Sejarah:
Sekitar 70 tahun setelah masa pemerintahan Pu Sindok dari Mataram Kuno (Medang), diantara kurun waktu tersebut tidak didapat informasi mengenai pemerintahan raja-raja hingga munculnya pemerintahan Raja Airlangga. Prasasti Kawambang Kulwan berada di kurun waktu yang kosong itu, dengan angka tahun 913 S. Walaupun nama raja pada prasasti ini tidak terbaca tetapi dari angka tahun dan sumber data lain yang mendukung seperti kitab Wirataparwa yang ditulis tahun 918 S menyebut diantara tahun tersebut diperintah oleh Raja Dharmmawangsa Teguh.

Informasi yang didapat pada prasasti Kawambang Kulwan adalah berupa penetapan sima di desa Kawambang Kulwan yang berupa sima swatantra dari sri maharaja (Dharmmawangsa Teguh) yang diteruskan oleh Pu Dharmmasanggramawikranta dan diterima oleh Samgat Kanuruhan Pu Burung tentang pendirian bangunan suci untuk dewa Siwa dan adanya ajaran kitab Siwasasana. Upacara tersebut dihadiri oleh para samgat dari berbagai daerah di sekitar desa Kawambang Kulwan. Prasasti berhenti pada bagian pemberian hadiah, tidak tertutup kemungkinan terdapat kelanjutan dari isi prasasti ini di bagian batu yang lain.

Sumber:
Edwinsyah, , 2003, Prasasti Kawambang Kulwan 913 S
bentengmagetan.wordpress.com

Foto : Kompas Madya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar